Kegiatan ekonomi dapat berarti penggunaan sumber-sumber yang langka
(scare) untuk menghasilkan dan menyediakan barang-barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Kegiatan ekonomi dalam masyarakat meliputi kegiatan menghasilkan (produksi),
kegiatan memenuhi kebutuhan (konsumsi), kegiatan menjualbelikan sesuatu yang
dimiliki (pertukaran) dan kegiatan pembagian (distribusi).
a. Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang
maupun jasa. Contoh : pabrik baterai yang memproduksi batu baterai, tukang mie
ayam yang membuat mie yamin, tukang pijat yang memberikan pelayanan jasa pijat
dan urut kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.
Ada enam macam guna barang, yaitu:
1. Guna bentuk (form utility)
2. Guna waktu (time utility)
3. Guna tempat (place utility)
4. Guna milik (ownership utility)
5. Guna dasar (element utility)
6. Guna pelayanan (service utility)
Jenis usaha produksi bertingkat-tingkat, seperti berikut:
1. Tingkat Produksi Primer (contoh: ekstraktif dan agraris)
2. Tingkat Produksi Sekunder (contoh: perdagangan dan industri)
3. Tingkat Produksi Tersier (contoh: jasa)
Perluasan / peningkatan produksi:
perbandingan antara kebutuhan manusia dan alat pemenuhan kebutuhan yang tidak
seimbang menyebabkan produksi selalu ditingkatkan secara terus menerus yaitu
dengan cara:
- intensifikasi (mempertinggi produktifitas faktor produksi)
- ekstensifikasi (menambah jumlah faktor produksi)
- spesialisasi (pembagian kerja)
- standarisasi (pembagian standar produk)
- mekanisasi (penggunaan mesin-mesin)
Faktor Produksi :
1. Asli , terdiri dari :
a. Sumber Daya Manusia
b. Sumber Daya Alam
2. Turunan, terdiri dari :
c. Modal
d. Skill
Balas Jasa terhadap factor produksi :
a. Sumber Daya Manusia balas
jasanya adalah upah / gaji
b. Sumber Daya Alam balas jasanya adalah sewa
c. Modal balas jasanya adalah bunga
d. Skill balas jasanya adalah
laba / keuntungan
Teori – teori :
1.
Teori nilai pasar (Humme
dan Locke), Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan
dan penawaran barang di pasar.
2.
Teori nilai biaya
produksi (Adam Smith), Nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk
membuat barang tersebut.
3.
Teori nilai tenaga kerja
(David Ricardo), Nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
4.
Teori nilai biaya
reproduksi (Carey), Nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan kembali (biaya
reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada
produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
5.
Teori nilai kerja
rata-rata atau Teori nilai lebih (Karl Marx), Tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha.
Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.
Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.
Jika pemuasan akan suatu
jenis barang dilakukan secara terus-menerus maka mula-mula kenikmatannya tinggi
makin lama makin turun sampai terdapat tingkat kejenuhan.
b. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang
menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur
sembako, penyalur pembantu lain-lain.
Tugas-tugas distribusi:
1. Membeli
2. Menyimpan
3. Mengadakan standarisasi
4. Mengangkut
5. Membelanjakan
6. Mengadakan iklan
7. Menjual
Badan atau orang yang melaksanakan distribusi disebut distributor. Lembaga
distribusi terdiri dari:
1. Pedagang
2. Perantara (agen, makelar, komisioner)
3. Eksportir dan importir
Manfaat adanya distribusi:
1. Barang hasil produksi tidak tertimbun di tempat produksi
2. Tidak menimbulkan kelangkaan barang yang menyebabkan kenaikan harga.
c. Konsumsi
Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu produk barang
atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen.
Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut
konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari seperti membeli jamu
di toko jamu, pergi ke dokter hewan ketika iguana kita sakit keras,
Pola konsumsi sesorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Besarnya pendapatan
2. Jumlah keluarga
3. Tingkat harga kebutuhan
4. Status sosial
5. Lingkungan
Kegiatan ekonomi dalam masyarakat timbul karena adanya unsur yang menggerakkan
dan unsur yang menunjang. Unsur utama yang mengerakkan kegiatan ekonomi adalah
kebutuhan ekonomi, yaitu kebutuhan terhadap keperluan hidup yang dapat dinilai
dengan uang. Unsur penunjang adalah kebutuhan non ekonomi, yaitu :
a. kebutuhan terhadap kebebasan,
b. kebutuhan kasih sayang
c. kebutuhan nama baik
Selanjutnya, unsur-unsur yang menunjang kegiatan ekonomi adalah sumber-sumber
ekonomi dan teknologi. Sumber-sumber ekonomi meliputi:
1. Sumber Daya Alam (Natural Resources), yaitu terdiri dari tanah, air, udara
dan hasil tambang.
2. Sumber Daya Manusia (Human Resources) atau tenaga kerja, yaitu semua
kemampuan manusia seperti kemampuan fisik, mental, keterampilan dan keahlian.
Terdiri dari tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih
3. Sumber Ekonomi buatan manusia (Capital), seperti: Mesin, Gedung, Jembatan,
uang, kendaraaan perusahaan dan lain-lain.
Nilai
Pakai / Nilai Guna Barang
Pada hakikatnya manusia memerlukan
barang dan jasa karena barang dan jasa itu memberikan kepuasan, manfaat, dan
guna (utility) baik secara langsung
maupun tidak langsung. Nilai guna merupakan suatu kepuasan atau kenikmatan yang
diperoleh seseorang dengan mengkonsumsi barang-barang, Apabila nilai kepuasan
itu tinggi maka tinggi pulalah nilai guna barang tersebut.
Nilai guna barang dapat dibedakan
menjadi dua, yakni nilai pakai dan nilai tukar.
1. Nilai Pakai (Value in
Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu
barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen. Nilai pakai dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu nilai pakai subjektif dan nilai pakai objektif.
· Nilai
Pakai Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda
untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Misalnya kacamata resep
dokter, lukisan dan intan utiara.
· Nilai
Pakai Objektif, merupakan kemapuan suatu benda
untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya. Misalnya beras,
pakaian, dan perumahan.
2. Nilai Tukar (value in
exchange)
Nilai tukar adalah kemampuan suatu
barang untuk ditukar dengan barang lainnya. NIlai tukar dibedakan menjadi dua,
yaitu nilai tukar subjektif dan nilai tukar objektif.
· Nilai
Tukar Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda
sehubungan dengan penilaian seseorang bahwa benda tersebut dapat ditukarkan
dengan benda lain. Misalnya nelayan yang mempuntai perahu.
· Nilai
Tukar Objektif, merupakan kemampuan suatu benda
sehubungan dengan benda tersebut dapat ditukar dengan benda lain. Misalnya emas
dan uang.