CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 12 Desember 2010

Laporan Wawancara Elva Lidya



Pergaulan Anak Remaja

       Ketika berbicara mengenai pergaulan anak remaja saat ini, Bapak Agung dengan sangat yakin berkata bahwa pergaulan anak remaja saat ini sangat parah dan tidak mengenal batasan atau bisa dikatakan terlalu bebas. Contohnya adalah bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, berpacaran, memakai pakaian yang tidak menutup aurat/ mengumbar-umbar aurat, dan melihat yang seharusnya tidak pantas dilihat oleh mereka. Menurut Bapak Agung hal ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya kemajuan teknologi yang salah diartikan, pergaulan, lingkungan, emosi yang labil, dan yang paling utama adalah kurangnya iman. Pertanyaannya adalah mengapa hal ini mempengaruhi? “Dari kemajua teknologi, kita mengenal adanya Televisi, internet, dan semacamnya. Tetapi kemajuan ini salah dipergunakan oleh anak remaja saat ini. Seharusnya dari internet mereka bisa memperoleh pengetahuan baru dengan membuka link-link yang bermanfaat dan mencari informasi yang mereka butuhkan dalam membantu proses pembelajaran, tapi mereka  malah mencari video yang tidak pantas ditonton lalu mereka malihatnya dan karena penasaran mereka mulai mencoba memprakteannya. Nah, disini sudah terlihat bahaya teknologi dan bahaya melihat. Selain itu, contoh lainnya dalah Ketika mereka mempunyai masalah denagn teman, keluarga, guru, atau dengan yang lainnya, karena emosi mereka yang masih labil, banyak diantara mereka yang menyalurkan apa yang mereka rasakan dengan penyimpangan. Semua hal ini dapat terjadi karena kurangnya rasa keimanan di dalam diri mereka”, Tutur Bapak Agung.
       Selain faktor yang disebutkan diatas, faktor lingkungan yang mencakup keluarga dan teman juga bisa mempengaruhi kepribadian remaja. Mengapa? Karena disanalah mereka memperoleh pembelajaran, tempat berlangsungnya hidup mereka, dan sarana dimana mereka mempelajari apa yang benar dan apa yang salah.
       “Dalam pergaulan, faktor teman sangatlah berpengaruh. Sebuah pepatah mengatakan ‘Jika kita ingin mengetahui karakter seseorang, jangan pernah bertanya kepada orang yang bersangkutan, tetapi tanyakanlah kepada temannya. Karena seorang teman lebih mengetahui bagaimana karakter asli temannya tersebut’. Selain itu, Bagaimana sifat seseorang dapat dilihat dari sifat temannya karena mereka akan mempunyai kesamaan sifat yang mencolok atau bisa dikatakan mempunyai sifat yang sama. Nah, disini juga sudah dapat terlihat pengaruh seorang teman. Oleh karena itu, pandai-pandailah dalam memilih teman”, Ujar Bapak Agung. Lalu beliau melanjutkan “Bagaimana dengan pengaruh sekolah terhadap sikap dan pergaulan anak? Hal ini, tergantung kepada sistem dan pelaksanaan. Contohnya sistem yang diterapkan di sekolah itu adalah kedisiplinan, tapi terkadang pelaksanaan sistem yang tidak sesuai atau pelaksanaan sistem yang kurang diimbangi dengan kemampuan siswa menjalankannya, menyebabkan tekanan kepada diri siswa yang berlebihan akhirnya mereka mencoba melanggar dan akhirnya menjadi kebiasaan mereka melanggar peraturan.”

Upaya yang Dapat Dilakukan
       “Untuk mengatasi masalah ini, kami para guru membuat aturan yang disiplin, tegas dan mempunyai tujuan yang positif tapi tidak terlalu menekan para siswa. Contohnya memberikan bimbinganakhlak, dan memberikan contoh yang baik. Selain itu, semaksimal mungkin kami berusaha menitik beratkan kepada pendidikan karakter. Contoh yang paling sederhana adalah kejujuran yang diterapkan ketika ulangan. Ketika ulangan berlangsung, kami berusaha menanamkan kepada para siswa agar percaya kepada diri mereka sendiri dengan cara jujur saat mengerjakan ulangan. Tidak peduli berapa nilai yang akan diperoleh nantinya, yang terpenting adalah seberapa jauh kejujuran yang telah mereka lakukan. Selain itu, orang tua dirumah juga harus menitik beratkan kepada pendidikan karakter bukan kepada hasil tertulis yang mereka peroleh dan terus memberi dukungan dan masukan yang positif. Karena lambat laun mereka akan berfikir dengan sendirinya apa yang seharusnya mereka lakukan dan Insya Allah mereka akan berusaha melakukan yang terbaik. Nah, disini peran orang tua selanjutnya adalah mengarahkannya. Disamping itu, guru dan teman yang lainnya bekerja sama mengingatkan, mendo’akan dalam rangka berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, evaluasi, dan yang terpenting dalah berusaha terus serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dan istiqamah. Insya Allah, jika menjalankan semua ini, kita akan mempunyai pribadi yang positif. Amin”.. Tutur Bapak Agung bersemangat.

Rabu, 08 Desember 2010

Belajar untuk Belajar (Learning to Learn)

Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa, bukalah di sini.

Sistem Belajar Murder, bukalah di sini.

Minggu, 05 Desember 2010

Debat Siswa

Materi Leadership untuk kelas XI IPA 1 selanjutnya adalah debat.

Silahkan buka file ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Kamis, 02 Desember 2010

Laporan Wawancara Claudea Irene

PERGAULAN REMAJA SMA
 
Pada zaman sekarang ini pergaulan antar remaja SMA sangatlah dikhawatirkan, banyak yang bilang bila pergaulan remaja SMA saat ini sangat jauh berubah dibandingkan pada masa-masa sepuluh tahun yang silam.
 
Nunung Nuraida, SS seorang staf pengajar SMA menyoroti kejadian pergaulan remaja SMA pada saat ini adalah sangat memprihatinkan. Menurut saya sebagian besar anak remaja SMA sekarang ini jauh dari norma-norma agama dan kesopanan yaitu tidak adanya lagi batasan antara perempuan antara laki-laki. Contoh-contoh sikap pergaulan SMA pada saat ini yang melanggar norma seperti duduk berdekatan, naik motor berboncengan, dan mengobrol dengan berteriak-teriak.
 
Baginya, seseorang remaja yang dalam pergaulannya masih mengenal batas-batas norma dan kesopanan rata-rata adalah seorang yang memiliki sifat pendiam. Karena jika dia seorang yang pendiam maka dia jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Teman adalah salah satu faktor yang mempengaruhi setiap pergaulan seseorang. Faktor kedua merupakan bagian dari apa yang remaja lihat dan membawa pengaruh tersebut kepada diri mereka sendiri. Faktor ketiga adalah orang tua, disini pengaruh orang tua pun besar yaitu dimana sang orang tua apakah membebaskan anaknya dalam bergaul atau tidak.
 
Seorang remaja yang bersifat positif  sangat bisa terbawa sifat remaja yang negative hal tersebut tergantung pada keadaan emosi seseorang dan juga sebaliknya seorang remaja yang bersifat negative bisa terbawa sifat remaja yang positive, jadi keduanya saling mempengaruhi satu sama lain maka “ carilah teman-teman yang bisa membawa kamu ke arah yang positif ”
 
Dan sarana utama pergaulan itu adalah lingkungannya, banyak yang berpendapat bahwa sekolah adalah sarana utama. Betul bila sekolah adalah salah satu sarana penyebaran pergaulan akan tetapi, sesungguhnya pergaulan itu terjadi sebenarnya dikarenakan remaja itu sendiri memperoleh informasi-informasi dari TV, Internet, Handphone, Buku, Majalah dan media lain-lainnya.
 
Menurut beliau upaya yang dilakukan untuk remaja yang bersifat positif agar tidak bertindak negativ adalah dengan menegurnya dengan memberi sindiran-sindiran halus kemudian menuju sindiran kasar. Jadi tips beliau agar pergaulan antar remaja sekarang tidak separah ini adalah banyak-banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghindari dugem, dan melihat infotainment.


Rabu, 01 Desember 2010

Laporan Wawancara M. Akhrizul Yusuf

Laporan Tugas Wawancara Di Lingkungan SMA IC Al Muslim
Assalamu’alaikum W.W
Pada Hari Rabu 28 September 2010 , Saya Bersama Teman Saya Alief Patria Melakukan Wawancara Kepada 2 Orang Pedagnag Di Kantin Yang Berlokasi Di Dekat Lingkungan SMA IC Al Muslim.
Saya Mewawancarai Ibu Penjual Burger. Ibu Itu Bernama Ibu Marni , beliau Lahir Tahun 1972.
Sayapun Melanjutkan Wawancara Saya , Mengenai Tentang Penghasilan Beliau Dalam 1 Hari , Kami Mendapati Jawaban Yang Cukup Mengesankan , Yaitu Rp 172.000. Dan Semua Itu Adalah Penghasilan Ibu Marni Dari Bekerja Di Kantin Al Muslim. Beliau Tidak Bekerja Di Tempat Lain , Dan Tidak Pula Mengetahui Berapa Modal Yang Dibutuhkan Untuk Berdagang Seharian , Karena Kakak Beliaulah Yang Berbelanja Kebutuhna Dagangnya.
Kadang Menurut Ibu Marni , Ada Beberapa Moment Dimana Penghasilan Beliau Meningkat Daripada Biasanya. Moment Tersebut Terjadi Pada Tahun 2009 , Tahun Dimana Ibu Marni Mulai Berjualan Di Kantin Al Muslim. Namun Menurut Beliau , Selama Bulan Puasa Beliau Tidak Berjualan Sehingga Tidak Ada Penghasilan , Namun Demi Menjaga Privasi Saya Tidak Menanyakan Darimana Penghasilan Selama Bulan Puasa.
Ibu Marni Mempunyai Seorang Tanggungan Di Rumahnya , Yaitu Neneknya , Dan Menurut Informasi Yang Kami Dapat , Penghasilan Sehari-Hari Beliau Sudah Mencukupi Kebutuhannya Dan Kebutuhnan Nenek Beliau. Dan Cukupnya Penghasilan Tersebut Juga Disebabkan Saudara Beliau Yang Turut Memenuhinya.
Seblum Berdagang Di Kantin Al Muslim , Ibu Marni Bekerja Sebagai Pengantar Sekolah Anak. Namun Saya Jujur , Saya Sedikit Lupa Anak Siapa Yang Diantar Beliau. Motif Beliau Berdagang Di Kantin Al Muslim Hanya Niat Membantu Kakak Yang Mempunyai Usaha Disana. Dan Terakhir Beliau Membeberkan Informasi Bahwa Ada Perbedaan Penghasilan Dari Bekerja Sebagai Pengantar Sekolah Anak Dengan Berjualan Di Kantin Al Muslim.
Demikian Laporan Wawancara Yang Saya Buat Sejujur-Jujurnya Dengan Berdasarkan Data Yang Saya Dan Alief Patri Dapatkan. Mohon Maaf Apabila Ada Kata Yang Menyingung Perasaan Dan Bahasa Yang Kurang Sopan , Terima Kasih Telah Membaca Laporan Ini , Semoga Bermanfaat Bagi Yang Membaca.
Wassalamu’alaikum W.W